Big Brother, Skenario Elit Global Mengontrol Seluruh Manusia di Dunia

Konspirasi

Big Brother Skenario Elit Global Mengontrol Seluruh Manusia di Dunia

Majalah The Economist terbitan Maret 2020 membuat ilustrasi manusia memakai masker yang diikat oleh sebuah tangan terembunyi bertuliskan Everythings’s under control, Big government, liberty and the virus.

Apakah maksud dari ilustrasi dan tulisan dari majalah yang dimiliki oleh elit global ini? Apakah itu Big government (Big Brother)? Apakah terkait dengan situasi  di mana adanya New Normal yang sedang kita alami sekarang ini? Apakah tujuan akhir mereka membuat semua ini?

Big Brother Skenario Elit Global Mengontrol Seluruh Manusia di Dunia
Logo Big Brother berlambang rumah yang diintai oleh mata satu ini adalah acara tv reality show CBS (2000-2020) di Amerika Serikat yang didasarkan pada novel George Orwell Nineteen Eighty-Four (1984).

 

Kita akan ungkap maksud dari ilustrasi majalah The Economist tadi, termasuk apa itu Big Brother sebenarnya dan beberapa rentetan agenda elit global baik sebelum maupun sesudah terjadinya pandemi virus global Covid-19, berdasarkan data kredibel yang dipublikasikan oleh elit global sendiri.

Arti Konspirasi Sebenarnya

Apa yang kita bahas ini adalah fakta sejarah dan memang memuat pembahasan konspirasi, karena sebagian kalangan orang ada yang  percaya tidak percaya. Sebelum kita membahas lebih dalam ada baiknya kita membahas makna konspirasi agar tidak salah paham.

Konspirasi sendiri berasal dari kata bahasa Romawi atau Itali yaitu Con Spirare (bernafas bersama) yang berarti bersekongkol dan bersiasat secara diam-diam. Istilah konspirasi adalah tradisi Romawi Kuno yang populer ketika tewasnya Julius Caesar dengan ditusuk belati oleh beberapa orang pengikut setianya, dimana pembunuhan ini direncanakan sebelumnya dan dilakukan dengan bersekongkol (berkonspirasi) secara diam-diam.

Cara kerja konspirasi inilah yang diadopsi oleh para Secret Society (kelompok rahasia) yang sering kita dengar seperti illuminati, freemasonry, skull & bones dan lain-lain, karena memang mereka bekerja secara terorganisir dan tersembunyi atau shadow istilah intelijennya.

Apa yang dibahas pada tulisan ini adalah arti konspirasi yang sebenarnya, karena saat ini sebagian orang sering mengkaitkan arti konspirasi (yang sebenarnya) dengan teori konspirasi, padahal keduanya adalah hal yang berlainan antara fakta konspirasi dan hanya sekedar teori. Nanti kita juga akan ungkap propaganda bagi orang yang mempercayai/membahas konspirasi identik dengan orang gila atau paranoid. Namun sebelum itu, mari kita dengarkan pidato asli Presiden John F. Kennedy tentang Konspirasi berikut ini.

Teori Konspirasi

Adapun istilah Teori Konspirasi kali pertama dipropagandakan oleh film Hollywood yang berjudul Conspiracy Theory pada tahun 1997 yang diperankan oleh Mel Gibson dan Julia Roberts. Film ini menceritakan Jerry Fletcher (Mel Gibson) yang bekerja sebagai seorang supir taksi dan memiliki kebiasaan aneh. Ia mencoba mengungkap berbagai konspirasi dari berbagai kejanggalan yang terjadi di pemerintahan.

Film ini mempropagandakan peran Jerry Fletcher yang memiliki perilaku paranoid dan gila karena mencoba mengungkap konspirasi tersebut. Sejak saat itu banyak orang beranggapan bahwa orang yang membahas konspirasi adalah orang gila, paranoid dan psikopat / gangguan jiwa. Ini adalah sebuah trik pengelabuan yang dilakukan oleh media elit global untuk mencuci otak kita semua dari fakta yang sesungguhnya.

Konspirasi sendiri dalam istilah hukum pidana negara kita disebut “pemufakatan jahat” dan tertuang dalam pasal 88 KUHP. Bapak pendiri bangsa kita Ir. Seokarno sangat membenci segala bentuk konspirasi, dulu istilah ini ia sebut sebagai Nekolim (Neo Kolonialisme dan Imperialisme) atau dengan kata lain penjajahan gaya baru (perbudakan global).

Presiden JFK dan Seokarno adalah lambang perlawanan terhadap konspirasi global. Mereka berahrap masih ada secercah harapan dari masyarakatnya yang peduli, terutama bagi para pemuda-pemudi yang peduli akan nasib bangsanya. Baik kalangan nasionalis maupun agama, sangat mengutuk tindakan kejahatan dari konspirasi elit global yang merugikan hajat hidup orang banyak. InsyaAllah kita adalah salah satu diantaranya.

Kembali ke pembahasan utamanya, dalam cover majalah The Economist terbitan Meret 2020 digambarkan sosok tangan tersembunyi yang mengikat manusia dengan menggunakan masker. Sosok tangan inilah yang dimaksud Big government atau Big Brother.

Big Brother Skenario Elit Global Mengontrol Seluruh Manusia di Dunia
Poster propaganda bertuliskan “Big Brother is Watching You” di studio TV CBS pada tahun 1953

Apa itu Big Brother?

Apa itu Big Brother? Siapa mereka? apa peran yang mereka lakukan di zaman sekarang ini? lalu apa tujuannya?

Istilah Big Brother sendiri diambil dari tulisan kritik sastra berbentuk novel oleh George Orwell yang berjudul Nineteen Eighty-Four (1984), novel satir ini membahas adanya kontrol represif dari gerakan Sosialisme Komunis ala Stalin (pemimpin Komunis Uni Soviet) yang terjadi di sebelah utara Inggris pada tahun 1963.

Orwell sangat membenci kontrol represif ala Stalin yang otoriter dan totaliter. Otoriter merupakan suatu kondisi dimana masyarakat di atur oleh seorang diktator atau pemerintahan melalui sekelompok orang. Sedangkan totaliter adalah sub-kategori sifat otoriter yang mengontrol total dan menyeluruh di setiap aspek kehidupan, baik perorangan maupun publik agar sepenuhnya patuh. Sedangkan pelaku totaliternya disebut oleh Orwell sebagai Big Brother.

Gerakan sosialis fasis hanyalak kedok untuk mendirikan New World Order

Siapakah itu Big Brother? Bagaimana Cara Kerja Big Brother?

Jika di era George Orwell Big Brother-nya adalah seorang diktator seperti Joseph Stalin (Sosialis Komunis) dan Hitler (Sosialis Fasis), di mana otak dibalik keduanya adalah elit global yang mendesain perang dunia ke-I dan ke-II. Namun, di era modern dan teknologi sekarang ini, elit global tidak lagi mendesain Big Brother dengan cara lama untuk melakukan kontrol totalitarianisme-nya, karena cara ini tidak efektif dan menghabiskan banyak waktu dan tenaga.

Perkembangan teknologi membuat elit global mengubah cara pandang lama (New World Order gaya lama) yang menggunakan kekuatan fisik ke arah cara pandang baru (New Normal / New World Order gaya baru) di mana saat ini kita sedang memasukinya.

Di zaman modern ini, mereka tidak lagi mendesain perang dunia dengan kekuatan militer, tetapi dengan mendesain perang psikologi melalui cara-cara intelijen yang menggunakan teknologi IoT (Internet of Things), Cryptocurrency (uang digital) dan biometrik. Ini adalah cara efektif dan brilian untuk mengontrol semua manusia di dunia.

Di era New Normal semua tatanan dunia berubah ke arah baru (New World Order) yang serba digital, mulai dari dunia pendidikan, ekonomi, bisnis sampai kehidupan sosial yang kini berubah 180 derajat. Semua orang, baik dari ekonomi kelas rendah sampai pejabat tinggi tidak bisa menghindari situasi pasca mewabahnya pandemi virus Covid-19. Skenario ini bukanlah kebetulan melainkan direncanakan.

Sebelum lebih jauh, mari kita runut agenda elit global skenario demi skenario, dari sebelum dan pasca adanya pandemi Covid-19 di mana membuat masyarakat dunia harus mau tidak mau mengikuti arus globalisasi dan digitalisasi.

Skenario Pertama, menghancurkan agama dan negara melalui perang, hutang dan krisis finansial

Berbagai fakta konspirasi menghancurkan agama dan negara, dipaparkan secara terperinci oleh John Robinson yang ia tulis pada tahun 1797, tidak lama sebelum illuminati di bubarkan oleh pemerintah Bavaria (1785) karena meresahkan masyarakat Eropa kala itu.  Namun meskipun illuminati telah dibubarkan, gerakan politik illuminati yang ingin mendirikan tatanan dunia baru (New World Order) masih eksis sampai saat ini melalui gerakan-gerakan berkedok sosialis yang menjadi poros komunis dan poros kapitalis yang merupakan cikal bakal elit global saat ini.

Sebelum perang dunia pertama ada, perang sudah menjadi bisnis keluarga illuminati Rothschild untuk merencanakan agendanya menghancurkan negara-negara dan mengadu domba antar kedua belah pihak agar saling berperang. Langkah pertama untuk menghancurkan negara adalah dengan memprovokasi kedua belah pihak agar berperang melalui agen-agen dan media-media elit global, setelah itu agen Rothschild menyusup di pemerintahan dan mendanai perang kedua belah pihak dengan jaminan hutang yang berbunga tinggi. Dengan cara ini, siapun negara yang berperang, Rotshchild lah yang menang, kedua belah pihak yang di adu domba hancur baik fisik maupun secara finansial karena hutang yang mencekik.

Mari kita lihat cuplikan video dari channel Youtube Investigasi 101, agar kita lebih mudah memahami skenario demi sekanarionya.

 

Desain perang dunia pertama dan kedua memang sengaja di desain untuk menghancurkan negara dan agama, khususnya kerajaan/negara Kristen di Eropa, Khilafah Utsmaniyah di Turki yang diikuti negara Islam Palestina. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan dari kalangan mereka sendiri yang dibuat dalam buku berjudul The Secrect Morals and Dogma oleh Albert Pike.

PERANG DUNIA I harus dimainkan untuk menaklukan Kekaisaran Rusia di bawah kendali Bavarian llluminati. Rusia selanjutnya harus digunakan sebagai “momok” (komunisme) untuk menjalankan tujuan Bavarian llluminati ke seluruh dunia. PERANG DUNIA II harus dimulai dengan memanipulasi perbedaan antara para nasionalis Jerman dan para Zionis politis. Perang ini bertujuan untuk melebarkan pengaruh komunisme Rusia dan pendirian negara Israel di Palestina.

Mungkin banyak yang tidak mengetahui bahwa ideologi komunis dan gerakan politik zionis diciptakan dari rahim Yahudi yang sama. Karl Marx (pendiri Komunis) adalah cucu dari sepupu istri Nathan Rotchild yang kelak melahirkan gerakan politik Zionis melalui deklarasi Balfour (1917). Oleh karena itu, perang dagang antara Komunis China dan Amerika yang Pro Zionis saat ini sama seperti perang sebelumnya,  Yahudi Rotshchild lah pemenangnya.

Sumber : Jewis Encyclopedia edisi 1906

Skenario berikutnya, mendirikan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa)

Pasca perang dunia I & II, elit global mempersiapkan skenario berikutnya untuk memuluskan rencana New World Order-nya melalui pendirian PBB (24 Oktober 1945). Amerika Serikat yang memenangkan perang memiliki power dan kontrol untuk menuliskan sejarah dunia berikutnya. PBB didirikan oleh David Rockefeller (elit global) yang gedungnya berada di New York memiliki peran sentral untuk melobi negara-negara di dunia. Sedangkan WHO sebagai organisasi kesehatan dunia dibawah PBB memiliki peran penting melakukan kontrol terhadap isu kesehatan dunia, dan tentunya mengenai pandemi virus Covid-19 dan New Normal yang kita alami sekarang ini.

David Rockefeller salah satu dewan bisnis PBB yang memiiki saham terbesar mendirikan PBB, pernah blak-blakan saat berbicara di konferensi bisnis PBB tanggal 14 September 1994, ia mengatakan :

Kami berada di ambang transformasi global. Yang kita butuhkan adalah krisis besar yang tepat dan negara-negara akan menerima New World Order

Krisis besar apakah yang di maksud David Rockefeller?

Tanggal 21 September 1990, tepat 11 tahun dan di tanggal yang sama sebelum tragedi runtuhnya menara WTC tanggal 21 September 2001, Presiden George H.W. Bush (Bush Senior) mengumumkan agenda New World Order di depan kongres kepada masyarakat Amerika dan dunia. Presiden George H.W. Bush juga mengatakan pendirian New World Order sebagai peran menjaga kedamaian (maksudnya perdamaian semu) untuk memenuhi janji dan visi para pendiri PBB (maksudnya Elit Global).

Bair bertambah yakin, mari kita lihat video pernyataan Presiden George H.W. Bush berikut ini.

Skenario berikutnya, False Flag Operation & GWOT (The Global War on Terrorism) untuk melegalkan operasi intelijen dan kegiatan surveillance

Sebelum skenario New Normal, dibutuhkan triger skenario sebelumnya agar kita bisa memahami rentetan skenario demi skenario elit global untuk menguasai dan mengontrol seluruh populasi manusia di dunia. Estafet agenda New World Order Presiden Bush (senior) diteruskan oleh anaknya, Presiden George Walker Bush (junior). Di masa Presiden Bush junior terjadi serangan teroris yang menghancurkan menara WTC di New York dan markas Pentagon di Virginia pada tahun 11 September 2001 .

Disinilah Presiden Bush membuat False Flag Operation (operasi intelijen) untuk menciptakan musuh (khayalan) baru melalui propaganda The Global War on Terrorism (perang global melawan terrorisme) di mana negara-negara Islam di Timur Tengah menjadi sasaran kambing hitam dari operasi bendra palsu ini (false flag).

Namun misi utama kampanye perang melawan terorisme bukanlah itu, melainkan melegalkan undang-undang kegiatan surveillance (pengawasan) untuk memata-matai seluruh warga Amerika dan bahkan dunia melalui berbagai perangkat teknologi, mulai dari smartphone, komputer, kartu kredit sampai internet dengan dalih alasan perang melawan terorisme. Nama undang-undang ini adalah The Patriot Act.

Presiden George W. Bush menandatangani The Patriot Act di gedung putih pada 26 Oktober 2001.

Sejak saat Bush melegalkan undang-undang ini (2001), maka lembaga yang berwenang seperti penegak hukum dan agen intelijen memiliki otoritas penuh untuk memata-matai dan menyadap seluruh aktivitas digital yang ada di smartphone kita sampai saat ini (2020). Baik itu berupa device (smartphone / komputer / CCTV), berupa aplikasi (Google Chrome, Google Maps Facebook, Instagram, Twitter) maupun protokol internet (Browsing dan Email).

Masih belum percaya? Mari kita buktikan penyadapan yang dilakukan Google Chrome di laptop kita sendiri. Pastikan kita sudah install aplikasi antivirus yang berbasis internet security seperti Norton Internet Security atau Kaspersky Internet Security, karena tanpa antivirus tersebut kita tidak akan tau kalau Google Chrome menggunakan webcam kita tanpa izin.

Setelah itu buka Google Chrome, maka antivirus Norton akan memberikan notifikasi “Google Chrome is trying to access your webcam” namun akses tersebut di cegah antivirus sampai kita memberikan izin, padalah kita tidak membutuhkan atau menyalahkan webcam dan hanya sekedar browsing. Sedangkan di antivirus Kaspersky  muncul pesan notif “Google Chrome is using the webcam” saat pertama kali kita membuka Google Chrome.

Namun tidak perlu khawatir, cara mencegahnya kalian hanya cukup setting di aplikasi antivirus kalian saja, dengan syarat antivirus kalian haruslah yang berbasis Internet Security. Contohnya pada antivirus Kaspersky Internet Security, kamu hanya tinggal mengaktifkan di menu Protection, lalu aktifkan di Webcam Protection, Prevents spying on you via webcam (artinya cegah aktifitas memata-matai anda melalui webcam).

Jika kita masih belum yakin aktifitas memata-matai dan penyadapan yang dilakukan oleh Big Brother (otoritas intelijen) saat ini, maka bukti yang satu ini tidak terbantahkan. Pada 6 Juni 2013 salah satu program surveillance NSA (National Security Agency) terbongkar. Program surveillance (pengasawan) ini disebut PRISM. Dokumen rahasia PRISM ini dibocorkan berupa slide presentasi oleh Edward Snowden, seorang kontraktor intelijen berusia 30 tahun yang dipekerjakan oleh NSA, CIA, dan Booz Allen Hamilton.

Edward Snowden ketika di wawancarai oleh Wikileaks di tempat tersembunyi setelah melarikan diri dari Amerika Serikat

Pada 1 November 2013,  surat kabar The Guardian dan Wahington Post melaporkan dari presentasi tersebut bahwa NSA memiliki “akses langsung” ke dalam server Google, Youtube, Facebook, Skype, Microsoft, Apple dan lainnya.

Apa saja data yang di kumpulkan oleh program PRISM ini? di slide PRISM Collection Details data yang di mata-matai dan di sadap oleh Big Brother adalah :

  • Email beserta dokumen yang disimpan
  • Video & Voice dari chat (Whatsapp, FB Messenger)
  • Video, Photo dan data yang kita simpan di internet
  • VoIP (komunikasi telpon internet seperti Skype)
  • Video Conference (Seperti Google Meet, Hangout)
  • Aktifitas login (username dan password)
  • Aktifitas penggunaan social network (Instagram, FB, Twitter, dll)
  • Special Requests (seperti search engine, Big Brother cuma tinggal ketik keyword tertentu untuk mendapatkan informasi dan jejak digital anda)

Tentu saja banyak masyarakat Amerika yang protes, undang-undang The Patriot Act yang melegalkan kegiatan Surveillance ini sebaliknya, bukanlah tindakan yang berpatriot karena telah menginjak-injak privasi setiap individu, mencederai amanat konstitusi Amerika, dan di berbagai negara yang mengedepankan kebebasan berpendapat.

Korn, Salah satu group musik rock yang tidak asing lagi di kalangan pecinta musik rock, sampai membuat lagu khusus untuk memprotes program PRISM ini melalui lagunya yang berjudul Spike in My Vens. Mari kita lihat sekilas cuplikan video klip musik Korn tersebut.

Setelah membuat Big Brother dalam bentuk pengintaian dengan teknologi canggih berbasis IoT (Internet of Things), sehingga apa pun device (smartphone, laptop, CCTV) yang terhubung dengan internet akan dengan mudah di mata-matai. Big Brother yang di desain elit global ini masih belum cukup untuk dijadikan sebagai alat totalitarianisme sepenuhnya. Big Brother belum bisa sepenuhnya mengontrol seluruh populasi manusia di dunia, sehingga dibutuhkan suatu skenario lagi untuk bisa dijadikan sebagai tools (alat) yang powerful dalam mempercepat agenda Tatanan Dunia Baru (New World Order).

Tinggal selangkah lagi agar Big Brother yang dirancang oleh elit global bisa mengontrol seluruh populasi manusia di dunia, yaitu kontrol terhadap mata uang tunggal dunia dan tubuh anda. Setidaknya ada dua teknologi lagi yang bisa digunakan elit global untuk mengontrol seluruh populasi manusia di dunia, yaitu mata uang tunggal dunia berbentuk Cryptocurrency (mata uang digital) yang terintegrasi dengan teknologi biometrik (teknologi autentifikasi berbasis karakteristik tubuh manusia).

Namun sebelum itu, mari kita cek skenario apa yang dibuat oleh elit global unutk menacapai ke arah sana.

Skenario Menciptakan Kepanikan dan Krisis Global melalui pandemi Virus, dengan tujuan membuat teknologi masa depan (mata uang tunggal dunia)

Skenario elit global ini terbongkar melalui dokumen The Scenarios for the Future of Technology and International Development yang diterbitkan oleh Global Business Network dan Rockefeller Foundation pada tahun 2010.

Di halaman 18 pada dokumen yang diterbitkan pada tahun 2010 ini persis seperti kondisi kita sekarang. Akan terjadi pandemi strain virus baru yang mematikan, di mana negara China yang pertama kali menerapkan lowkdown (2019), termasuk Amerika Serikat dan diikuti beberapa negara di dunia.

Semua skenario di atas ditulis dalam bentuk kalimat past tense, seakan semuanya telah terjadi. Skenario secara global dari dokumen ini akan kita lihat melalui status berikutnya.

Skenario yang digambarkan dalam dokumen Rockefeller Foundation (2010), Scenarios for the future of technology and international development

Skenario dari 1 – 5 sudah terjadi, sedangkan nomor 6-8 belum terjadi. Tujuan akhir dari adanya pandemi virus ini ialah seluruh penduduk bumi akan dipasangkan chip biometrik ID sebagai syarat untuk mendapatkan vaksin virus, memberlakukan mata uang tunggal berbasis digital (Cryptocurrency) dan tentunya menjadi alat yang efektif untuk mengontrol seluruh penduduk bumi (totalitarianisme). Masuk akal bukan? Mau bukti yang lebih konkrit? insyaAllah setelah ini kita akan bahas lebih menarik dari perkembangan yang terjadi baru-baru ini.

Baru-baru ini Rockefeller Foundation berserta aliansinya membuat program ID2020, di mana program ini akan membuat digital ID yang nanti akan digunakan sebagai syarat pemberian vaksin virus secara global. Silahkan cek di website resmi id2020.org, kalian akan menemukan founding partner dari program ini, yaitu GAVI (Aliansi pembuat vaksin dunia) dan Microsoft yang pembuat digital id berbasis Cryptocurrency (uang digital). Sedangkan di situs GAVI (gavi.org), founding partner program ini adalah WHO (PBB), Bill & Melinda Gates dan The World Bank (Bank Dunia).

Mau bukti lagi? silahkan cek paten teknologi terbaru  yang dibuat oleh Mircrosoft di https://patentscope.wipo.int. Di situs pendaftaran paten tersebut, Microsoft telah mematenkan teknologi Cryptocorrency yang terintegrasi dengan aktivitas tubuh manusia. Bill Gates, pendiri Microsoft ini sendiri telah mengakui dalam beberapa wawancara bahwa sertifikasi digital id ini akan digunakan sebagai syarat untuk pemberian vaksin virus secara global dan syarat untuk lepas dari lockdown, wow. Mari kita simak video dari Investigasi 101 berikut ini.

 

Bukan hanya sertifikasi digital vaksin dan digital currency yang nanti akan digunakan untuk mata uang tunggal dunia, elit global sebelumnya juga telah membuat desain barcode dan QR code sebagai alat transaksi saat kita berbelanja di toko-toko dan juga sebagai alat identifikasi transaksi uang digital yang lagi tren akhir-akhir ini.

Mari kita perhatikan gambar di atas yang menjadi ciri khas setiap barcode yang dicetak di seluruh dunia, jika kita teliti pada garis di setiap barcode sebenarnya mewakili angka tertentu. Dua garis tipis (kami tandai warna biru) pada contoh barcode di atas adalah angka 6. Lalu perhatikan garis pertama, tengah dan akhir yang ada pada setiap barcode di seluruh dunia (kami tandai dengan warna merah), ketiga baris tersebut bukankah angka 6? yang jika digabungkan menjadi 666 (angka iblis atau mark of the beast).

Selanjutnya mari kita cek kode tersembunyi yang ada pada standar QR Code internasional yang sering kita scan (foto) untuk mendapatkan informasi tertentu di smartphone, biasanya kita gunakan untuk transaksi digital seperti OVO (dompet digital) atau Google Maps pada undangan pernikahan. Jika kita perhatikan, di setiap QR Code terdapat 3 kotak besar yang ada di ujung kiri atas, ujung kiri bawah dan ujung kanan atas. Sebenarnya kotak besar ini adalah mewakili kode angka 6 pada struktur QR Code, dan tentu saja ketika kotak di ketiga ujung itu mewakili angka 666.

Kembali ke topik pembahasan utamanya, Big Brother yang akan dipersiapkan oleh elit global ini merupakan alat (tools) yang akan digunakan sebagai alat mata-mata, identifikasi digital melalui chip biometrik di tubuh anda dan sekaligus sebagai mata uang tunggal dunia. Sebuah sistem terintegrasi yang brilian untuk melakukan kontrol totaliter terhadap seluruh populasi manusia di dunia. Mereka bisa mengawasi apa yang kita kerjakan dan  apa yang kita belanjakan. Jika ada yang membangkang, cukup mematikan chip tersebut sehingga kita tidak bisa bertransaksi yang mau tidak mau seluruh manusia tunduk pada aturan mereka.

Itulah kenapa logo Big Brother yang di promosikan oleh TV CBS (media elit global) pada program reality show-nya berlambangkan rumah  dengan mata satu yang mengintai di setiap rumah. Dan itulah kenapa juga, majalah The Economist terbitan maret 2020 ini menampilkan tangan tersembunyi (Big government atau Big Brother) yang akan merampas kebebasan anda (liberty) dan di mulai pasca pandemi Virus Covid-19 (the virus). Semuanya ada dalam kontrol otoriter dan totaliter dibawah Tantanan Dunia Baru, atau istilah lain dari kondisi New Normal sekarang ini.

Kesimpulan

Big Brother awalnya dibuat oleh elit global untuk membuat kontrol totaliter terhadap manusia di dunia melalui kekuatan fisik di era perang dunia I dan II. Namun seiring dengan perkembangan teknologi internet, biometrik dan uang digital (cryptocurrency), mengubah cara elit global mengontrol masyarakat dunia yang lebih terstruktur, sistematis dan masif. Tujuan akhir dari semua ini ialah untuk mendirikan tatanan dunia baru yang merupakan cita-cita Yahudi selama 2000 tahun lalu dalam rangka menyambut kedatangan messiah mereka, Al Masih ad-Dajjal.

Hal ini diperingatkan juga oleh Komjen Pol Drs. Dharma Pongrekun, M.M., M. H dalam bukunya Indonesia Dalam Rekayasa Kehidupan yang mengatakan mau tidak mau kita akan menhampiri masarakat dunia yang akan ditanamkan chip ke dalam tubuhnya untuk mengontrol seluruh manusia di dunia. Mari kita lihat pemaparan yang beliau sampaikan pada suatu acara di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta pada tahun 2019 lalu.

 

Demikian tulisan ini alfakir buat, semoga bisa bermanfaat. Salam people power.

Sumber :

Artikel Terkait

Ketika Ajaran Mistik Kabbalah Menjadi Budaya Populer di Dunia
Cara Membuat Website Ngebut dengan Plugin WordPress W3 Total Cache

Komentar

1 Comment. Leave new

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Penulis