Table of Contents
Pencarian fakta tentang Mu’jizat Nabi Muhammad saw yang dapat membelah bulan telah lama diteliti oleh para ilmuan berdasarkan Firman Allah swt dalam Al Quran dan Hadits Nabi Muhammad saw 14 abad yang lalu.
Benarkah ada bukti saat ini yang menguatkan peristiwa luar biasa tersebut? mari kita telusuri lebih jauh melalui penelitian ilmiah yang ditemukan pada saat mengamati permukaan bulan oleh LRO (Lunar Reconnaissance Orbiter) dan dari saksi-saksi orang-orang yang melihat bulan terbelah berdasarkan manuskrip-manuskrip kuno.
Semoga tulisan ini bermanfaat, dan tolong bantu sebarkan yah 🙂
Bekas Terbelahnya Bulan dan Benturan Dua Lempeng Tektonik di Permukaan Bulan
Struktur potongan yang sangat panjang ditemukan pada permukaan bulan yang tidak seperti biasanya. Potongan terlihat dihampir semua permukaan bulan yang menyusut dari hasil proses geologi di masa lalu. Menurut hasil pengamatan tim analisa melalui pesawat luar angkasa LRO (Lunar Reconnaissance Orbiter) milik NASA, potongan ini terbentuk akibat proses benturan kedua lempeng tektonik.1

Mirip seperti benturan lempeng tektonik yang membentuk gunung di Bumi, Gunung-gunung muncul sebagai hasil pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya, sementara yang di atas melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung.
Penelitian terbaru LRO terhadap potongan bulan yang panjang ini, mengungkapkan aktivitas tektonik yang relatif baru terjadi yang mengakibatkan penyusutan salah satu permukaan pada bulan. Hal ini persis seperti terpotongnya bola menjadi dua bagian lalu kembali dipersatukan.

Dalam pengamatan lainnya, LRO juga menemukan ada bekas patahan yang membelah dua permukaan bulan.2

Bentuk yang menyerupai lembah ini disebut patahan (garben), ini adalah bentuk dari hasil peregangan kerak bulan, dua sisi patahan memisah sehingga membentuk lembah diantara keduanya. Ada beberapa tempat di permukaan bulan yang mengalami patahan ini.

Berikut ini demografi pemetaan bulan yang terbelah, diambil langsung melalui pesawat luar angkasa LRO.3




Dari pengamatan diatas, tampak bahwa dulu di bulan pernah terjadi benturan lempeng tektonik dan juga pernah terjadi pemisahan dua kerak bulan sebagaimana yang diamati oleh pesawat luar angkasa LRO dalam pengamatannya.
Keajaiban Al Qur’an Terbelahnya Bulan dan Mu’jizat Nabi Muhammad saw
Dulu kita belum bisa membuktikan bulan itu terbelah karena sarana teknologi yang belum memadai, tetapi saat ini setelah manusia bisa menjelajah ke bulan dan melalui pesawat luar angkasa ditemukan bukti-bukti yang menandakan bulan pernah terbelah.
Bukti fakta yang kita lihat tadi mengungkapkan Mu’jizat Ilmiah Al Qur’an bahwa benarlah FirmanNya. Allah swt berfirman :
“Telah dekat datangnya Hari Kiamat dan Bulan telah terbelah. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus”. Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya”.
(QS. Al Qamar Ayat 1-3)
Dinyatakan juga dalam Hadits Nabi Muhammad saw :
“Dari Abdullah Berkata bahwa Bulan terbelah menjadi dua bagian di zaman Rasulullah, kemudian Rasulullah Saw bersabda: “Saksikanlah”
(HR. Muslim: 7249)
Saksi-saksi terbelahnya bulan saat itu, dicatat dalam beberapa manuskrip kuno. Seperti yang terdapat dalam manuskrip Madrid, Persia, India dan Bangsa Maya kuno.
Manuskrip Madrid dan Naskah Persia
Terbelahnya bulan dicatat dalam naskah Persia. Hal ini disebutkan dalam Falnameh (El Fal Nameh), Kitab Nubuat Persia, dalam Bab ini, Nabi Muhammad saw diceritakan telah membelah bulan. Naskah Falnameh direkonstruksi ulang oleh Robert AMBELAIN pada tahun 1990 dengan judul El Fal Nameh.

Dalam naskah Persia ini digambarkan orang yang menunjukkan bulan sedang terbelah, hal ini sama persis yang digambarkan oleh manuskrip Madrid halaman 91-92 dan 93 pada paragraf pertama yang mengatakan: “Ada sebuah naskah Persia yang menggambarkan sebuah gunung putih (di belakangnya) dan diliputi oleh bunga dan buah (seperti sayuran), dan seorang pria yang melihat terbelahnya bulan.”

Manuskrip India Kuno Raja Shakruti (Cranganore) di Malabar
Insiden ini tercatat dalam Chakrawati Farmas yang telah didokumentasikan dalam manuskrip lama dan disimpan di Perpustakaan India, yang berada di London (no.rujukan: Arabic, 2807, 152-173). Manuskrip ini dinukil di dalam buku yang berjudul “Muhammad Rasulullah”, oleh M. Hamidullah:
Sebuah kumpulan pedagang Muslim menyelusuri (atau melalui) Malabar dalam perjalanan ke China telah berkata kepada seorang raja perihal, Allah yang telah membantu nabi dengan keajaiban membelah bulan. Raja itu lalu terkejut dan memberitahu bahawa dirinya juga telah melihat kejadian tersebut dengan matanya sendiri, kemudian menjadikan anaknya pengganti tadbir, dan terus berangkat ke negeri Arab. Raja itu memeluk Islam dari tangan Rasulullah sendiri.
M. Hamidullah menyambung di dalam bukunya Muhammad Rasulullah, menukilkan dari manuskrip lama dari Pejabat Perpustakaan India, London [no.rujukan : Arabic, 2807, 152-173, Vol. 16 (06)].
Ada satu budaya lama di Malabar, pesisir barat daya India yang salah seorang rajanya ialah Chakrawati Farmas (Cheraman Perumal), telah melihat terbelahnya bulan, sebagai satu mukjizat nabi di Mekah, dan raja tersebut dengan pengetahuannya bahawa ini adalah tanda kedatangan seorang nabi di tanah Arab, dia kemudiannya melantik anak saudaranya sebagai Regent (pengganti sementara pemerintah) dan bertolak untuk berjumpa nabi. Kecintaan kepada nabi bertambah di dalam hatinya raja dan raja itu menjadi antara Muslim terawal di negara yang kita kenali hari ini sebagai negara India.
Berdasarkan dokumen di Perpustakaan Inggris nama Raja Cranganore (Muziris – Kodungallur) adalah Raja Shakruti.6 Manuskrip yang berjudul “Qissat Shakruti Firmad” ini, menurut katalog (Loth 1044) “berkenaan penempatan pertama Muhammadan (pengikut nabi) di Malabar, di bawah pemerintahan Raja Shakruti (Cranganore), seorang pengikut Muhammad, yang memeluk Islam setelah menyaksikan mukjizat terbelahnya bulan.”
Manuskrip Bangsa Maya Kuno
Sejak dahulu bangsa Maya dikenal sangat mengemari Ilmu Astronomi dan merupakan salah satu negeri yang maju dalam bidang ilmu tersebut. Tetapi dalam salah satu Manuskripnya menunjukkan bahwa Mereka (Bangsa Maya) Menganggap di Bulan telah terjadi gempa dan memyebabkan terbelahnya Bulan menjadi dua bagian.

Dalam naskah diatas menujukkan tahun 623 Masehi, sesuai dengan jumlah waktu menetap Rasulullah Saw di Makkah sebelum Hijrah ke Madinah. Rasulullah Saw dilahirkan pada Tahun 570 atau 571 Masehi, kemudian hidup di Makkah selama 53 tahun (40 sebelum menjadi Rasul + 13 setelah diangkat menjadi Rasul). Jika pada tahun 571 (kelahiran Nabi) + 53 ( kehidupan Nabi selama di Makkah sebelum Hijrah).
Atau Tahun 623 Masehi : Jika kita mulai menghitungnya pada tahun 570 Masehi. Persisi dengan tahun yang disebutkan dalam Naskah bangsa Maya di atas, serta tahun di mana terjadinya Peristiwa tebelahnya Bulan di Akhir-Akhir tahun Rasulullah berada di Makkah sebelum Hijrah.
Wallahu ‘alam.
Semoga bermafaat 🙂
Perhatian! Artikel ini boleh di copy paste asalkan mencantumkan sumber ardiyansyah.com
Sumber :
- http://www.nasa.gov/mission_pages/LRO/news/shrinking-moon.html
- http://www.nasa.gov/mission_pages/LRO/news/lunar-graben.html
- http://lunarnetworks.blogspot.co.id/2012/07/lroc-rupes-cauchy-watch-that-first-step.html
- http://www.eramuslim.com/peradaban/quran-sunnah/bukti-ilmiah-bulan-terbelah-dari-manuskrip-kuno-raja-india-dan-ilmuwan-nasa.htm
- http://neurotherapy-of-christian-brain.blogspot.co.id/2012/12/moon-splitting-miracle-of-prophet.html
- The shelf mark is IO ISLAMIC 2807 and the section mentioned is on pages 81 verso – 104 verso (inclusive)