Bingung bagai mana caranya agar website wordpress kamu ngebut saat dibuka pertama kali? Kita pasti sangat menginginkan hal itu, apalagi kalau hasil test speed yang diuji mendapatkan nilai yang baik.
Contohnya saat diuji di GTmetrix yang bisa kalian coba di gtmetrix.com. Kalau bisa dapat hasil pengujiannya meraih nilai score tinggi dan berwarna hijau itu artinya website kamu diakses sangat baik dan cepat oleh pengunjung.
Nah bagaimana bisa seperti itu? Ada banyak cara, salah satunya yang akan kita bahas pada tutorial ini ialah dengan memodifikasi file .htaccess-nya.
Berikut caranya.
Cara Mempercepat Loading Website WordPress Hanya dengan Modifikasi .htaccess
Masuk ke halaman cPanel hosting kamu, masuk ke file manager, lalu buka file .htaccess-nya. Jika di cPanel tidak tampil hal ini dikarenakan file .htaccess berstatus hidden sehingga tidak bisa dilihat. Kamu bisa mengubah pengaturan di file manager-nya seperti ini.
Klik tombol Setting di pojok kanan atas.
Checklist pada Show Hidden Files. Maka akan muncul file .htaccess-nya.
Selanjutnya kamu bisa memodifikasi pada file .htaccess-nya sebagai berikut.
Langkah ke-1 : Gzip File Compression
Cara kompresi ini mengurangi waktu respons akses pada protokel HTTP yang bisa mempercepat akses website kamu.
Kompresi gzip diterapkan pada file HTML, skrip CSS, JavaScript dan segala bentuk file text lainnya seperti JSON dan XML.
Sedangkan file gambar dan PDF tidak bisa di kompresi karena sudah dikompres dari awal diupload-nya. Melakukan kompresi file gzip pada file gambar dan PDF bukan malah memperkecil file saat website diakses malah membuang-buang resource CPU dan bahkan memperbesar ukuran file.
Kompresi file dengan cara Gzip File Compression juga dapat menghemat sejumlah bandwidth website kamu.
Caranya cukup mudah, edit file .htaccess kamu dan tambahkan kode berikut.
<IfModule pagespeed_module> ModPagespeed on # using commands,filters etc </IfModule>
Mod_pagespeed adalah modul Apache yang dikembangkan oleh Google, jika server hosting kamu mendukung modul mod_pagespeed cara ini sangat ampuh untuk melakukan Gzip File Compression yang tadi kita bahas.
Kamu juga bisa menggunakan modul mod_deflate (Apache 1.3x menggunakan mod_gzip tapi sejak Apache 2x digunakan mod_deflate).
<ifModule mod_deflate.c> AddOutputFilterByType DEFLATE text/html text/plain text/xml application/xml application/xhtml+xml text/css text/javascript application/javascript application/x-javascript </ifModule>
Langkah ke-2 : Disable ETags
ETags (Entity Tags) adalah mekanisme yang digunakan oleh web server dan browser untuk menentukan apakah komponen dalam cache browser sesuai dengan server aslinya. Etag ditambahkan untuk menyediakan mekanisme untuk memvalidasi entitas yang lebih fleksibel pada waktu file terakhir di update. ETag adalah string yang secara unik mengidentifikasi versi komponen tertentu. Server nantinya menentukan komponen ETag menggunakan ETag header response.
Caranya tambahkan kode berikut pada file .htaccesss.
Header unset ETag FileETag None
Langakah ke-3 : Menggunakan Browser Caching
Dengan browser caching kita bisa menginstruksikan browser untuk menyimpan file tertentu untuk jangka waktu tertentu. Bila file tersebut dibutuhkan lagi, browser tinggal mengambilnya dari cache browser sehingga tidak perlu mengambilnya dari server lagi.
Browser caching sangat berguna untuk pengunjung yang sering membuka website kamu sehingga mempercepat akses tanpa perlu me-load semua file websitenya.
Caranya edit file .htaccess kamu, dan tambahkan kode berikut ini.
# BEGIN Expire headers <ifModule mod_expires.c> ExpiresActive On ExpiresDefault "access plus 5 seconds" ExpiresByType image/x-icon "access plus 2592000 seconds" ExpiresByType image/jpeg "access plus 2592000 seconds" ExpiresByType image/png "access plus 2592000 seconds" ExpiresByType image/gif "access plus 2592000 seconds" ExpiresByType application/x-shockwave-flash "access plus 2592000 seconds" ExpiresByType text/css "access plus 604800 seconds" ExpiresByType text/javascript "access plus 216000 seconds" ExpiresByType application/javascript "access plus 216000 seconds" ExpiresByType application/x-javascript "access plus 216000 seconds" ExpiresByType text/html "access plus 600 seconds" ExpiresByType application/xhtml+xml "access plus 600 seconds" </ifModule> # END Expire headers # BEGIN Cache-Control Headers <ifModule mod_headers.c> <filesMatch "\.(ico|jpe?g|png|gif|swf)$"> Header set Cache-Control "public" </filesMatch> <filesMatch "\.(css)$"> Header set Cache-Control "public" </filesMatch> <filesMatch "\.(js)$"> Header set Cache-Control "private" </filesMatch> <filesMatch "\.(x?html?|php)$"> Header set Cache-Control "private, must-revalidate" </filesMatch> </ifModule> # END Cache-Control Headers
Langkah ke-4 : Mengurangi Ukuran Database MySQL
Sejak WordPress versi 2.6, fitur autosave pada WordPress memperbesar penyimpanan akses ke database yang tersimpan di Database MySQL. Database yang lebih besar mengirimkan waktu akses ke situs menjadi lebih tinggi. Saya sarankan untuk menghapus fitur ini.
Caranya edit file wp-config.php dan tambahkan kode dibawah ini.
Define ('WP_POST_REVISIONS', false);
Jika Anda memutuskan untuk tetap mengaktifkan fitur ini kamu juga dapat memilih untuk mengembalikannya dengan menghapus kode tadi.
Itulah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mempercepat loading website wordpress kamu menggunakan file .htaccess.
Semoga bermanfaat, bantu share ke teman kamu ya 🙂
1 Comment. Leave new
Untuk poin nomer 2 Browser Cache, ada beberapa yang susah skali disetting seperti mencache google analytics dan pecabook pixel. Saya sudah mutar-mutar kesana kemari mencari artikel cara mengatur broser cache tersebut namun nggak ketemu.