Kupas Tuntas “Rasio Emas”, Rumus Terhebat Yang Pernah Ada

Keajaiban Al Quran

Daftar Isi

Ada apa dibalik piramid di Mesir, Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci, bunga matahari, hewan siput, pohon cemara dan bahkan jari jemari anda, apakah semuanya memiliki kesamaan?

Jawaban atas pertanyaan ini tersembunyi dalam urutan angka yang di temukan oleh Matematikawan Italia, Leonardo Fibonacci. Ciri dari angka ini dikenal sebagai angka Fibonacci, masing-masing dari angka ini adalah penjumlahan dari dua angka sebelumnya

Rasio Emas
Deret Angka Fibonacci

Angka Fibonacci memiliki keistimewaan yang menarik. Ketika anda membagi satu angka dari urutan angka sebelumnya, anda akan memperoleh angka yang sangat mirip satu dengan yang lain.

Rasio Emas
Nilai Rasio Emas didapat setelah urutan ke-13 yang didapatkan dari hasil pembagian deret Fibonacci sebelumnya

Bahkan, angka ini bernilai sama setelah urutan ke-13 yang dikenal sebagai “Rasio Emas”.

Contoh-contoh Rasio Emas ini akan anda saksikan dalam artikel ini, yang juga anda jumpai dalam tubuh anda sendiri bahkan seluruh makhluk hidup di alam, ini adalah bukti bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu menurut ketentuan. Dalam suatu ayat Allah berfirman:

Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
(QS. 65:3)

 Tubuh Manusia dan Rasio Emas

Rasio Emas
Lukisan terkenal Monalisa karya Leonardo da Vinci

Ketika mekalukan penelitian atau merancang suatu produk, seniman, ilmuan dan perancang tubuh manusia, menetapkan proporsi menurut aturan rasio emas sebagai pengukurnya.

Leonardo da Vinci dan Le Corbusier menggunakan rasio ini dalam desain mereka.

Tubuh manusia yang ukurannya ditetapkan menurut rasio emas, juga diambil sebagai dasar dalam Neufret, salah satu buku rujukan terpenting arsitektur abad modern.

Proporsi hubungan yang ideal ini menunjukkan berbagai bagian dari tubuh manusia rata-rata dan kurang lebih memenuhi nilai-nilai rasio emas yang dapat ditetapkan perancangannya.

Rasio t/s dibawah ini selalu setara dengan rasio emas.

t/s = 1.618

Namun, tidaklah selalu memungkinkan untuk menggunakan penggaris dalam menemunkan rasio emas ini di wajah setiap orang, ini hanya berlaku untuk “bentuk manusia ideal” yang disetujui oleh para ilmuan dan seniman.

Contoh pertama dari rasio emas pada tubuh manusia rata-rata adalah ketika jarak antara pusar dan kaki diambil sebagai 1 unit, maka tinggi seorang manusia setara dengan 1,618 unit nya.

Rasio Emas

Beberapa rasio emas lain pada  tubuh manusia rata-rata adalah:

  • Jarak antara ujung jari dan siku / jarak antara pergelangan tangan dan siku,
  • Jarak antara garis bahu dan bagian atas kepala / panjang kepala,
  • Jarak antara pusar dan bagian atas kepala / jarak antara garis bahu dan bagian atas kepala,
  • Jarak antara pusar dan lutut / jarak antara lutut dan ujung kaki.
Rasio Emas
Salah satu contoh rasio emas pada tubuh manusia di dapatkan pada Jarak antara pusar dan bagian atas kepala dibagi dengan jarak antara garis bahu dan bagian atas kepala

Tangan Manusia

Putarlah tangan Anda dan lihatlah telunjuk jari Anda. Kemungkinan besar Anda akan menyaksikan proporsi rasio emas disana.

Jari-jemari kita memiliki tiga bagian. Proporsi dua bagian panjang pertama dari jari kita memberikan penjelasan tentang  rasio emas. Tidak hanya itu saja, ini berlaku juga dengan jempol yang memiliki dua sendi.

Anda memiliki 2 tangan, dan jari-jemari yang terdiri dari 3 bagian. Ada 5 jari pada setiap tangan, dan hanya 8 jari yang sesuai dengan jumlah emas: 2, 3, 5, dan 8 sesuai dengan angka Fibonacci.

Rasio Emas
Rasio Emas pada tangan manusia

Rasio Emas pada Wajah Manusia

Rasio Emas
Rasio Emas pada Wajah Manusia

Ada beberapa rasio emas pada wajah manusia.

Rasio Emas
Sebagai contoh, total lebar dua gigi depan pada rahang atas dibagi dengan tingginya menghasilkan rasio emas
Rasio Emas
Lebar gigi pertama dari tengah dibandingkan gigi kedua juga menghasilkan sebuah rasio emas.
 Ini adalah perbandingan ukuran ideal yang mungkin dipertimbangkan oleh seorang dokter gigi.

Beberapa rasio emas lain pada wajah manusia adalah:

  • Panjang wajah / lebar wajah
  • Jarak antara bibir dan di mana kedua alis mata bertemu / panjang hidung,
  • Panjang wajah / jarak antara ujung rahang dan di mana kedua alis mata bertemu,
  • Panjang mulut / lebar hidung,
  • Lebar hidung / jarak antara lubang hidung,
  • Jarak antara pupil / jarak antara kedua alis.

Rasio Emas pada Paru-paru

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan antara tahun 1985 dan 1987, fisikawan Amerika, Bruce West dan profesor obat-obatan, Ary Goldberger, mengungkapkan keberadaan rasio emas pada struktur paru-paru.

rasio emas pada paru-paru

Salah satu ciri dari jaringan bronkia pada paru-paru adalah susunannya yang asimetris. Misalnya, pipa saluran udara yang terbagi menjadi dua saluran pernapasan utama, satu panjang (di sebelah kiri) dan yang kedua pendek (di sebelah kanan). Pembagian asimetris ini terus ke dalam sub bagian berikutnya dari saluran pernapasan. Ditetapkan bahwa di semua bagian proporsi bronkus pendek ke panjang selalu 1/1.618.

Semua informasi ini sekali lagi menunjukkan sifat unggul ciptaan Tuhan kita. Dalam ayat-ayat Al-Qur’an ia mengungkapkan bahwa Allah menciptakan manusia dalam proporsi yang seimbang:

Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.
(Surat al-Infitar, 7-8)

Persegi Panjang Emas dan Spiral

Sebuah persegi panjang memiliki proporsi sisi yang sama dengan rasio emas, yang dikenal sebagai “persegi panjang emas.”

Mari kita menguji keistimewaan persegi panjang emas ini bersama-sama:

Persegi panjang yang sisi nya sama dengan 1 dan 1,618 pada sisi lainnya adalah persegi panjang emas.

Mari kita asumsikan sebuah persegi ditarik sepanjang sisi pendek persegi panjang ini dan menggambar seperempat lingkaran antara dua sudut persegi.

Kemudian, kita gambar satu bujur sangkar lagi dan seperempat lingkaran pada sisi yang selebihnya dan lakukan hal sama untuk semua persegi panjang seperti yang ada pada persegi panjang utama.

Ketika Anda melakukan ini, Anda akan mengakhirinya dengan sebuah bentuk spiral.

Rasio Emas
Persegi Panjang Emas yang menghasilkan bentuk Spiral sempurna

Pakar keindahan asal Inggris, William Charlton, menjelaskan bagaimana orang-orang menyukai bentuk spiral dan telah menggunakannya selama ribuan tahun yang menyatakan bahwa kita menyukai bentuk spiral karena kita secara visual dapat mengikuti mereka dengan mudah.

Spiral yang didasarkan pada rasio emas memiliki struktur yang paling tak tertandingi yang dapat Anda temukan di alam.

Salah satu caontohnya adalah urutan spiral pada bunga matahari dan pucuk pohon pinus. Ini adalah salah satu dari banyak contoh tentang bagaimana Allah Yang Mahakuasa telah menciptakan segala sesuatu yang sempurna dan dengan proporsi yang seimbang.

Rasio Emas
Contoh spiral logaritmik di alam

Struktur Pada Kerang

Saat meneliti cangkang moluska, bentuk dan struktur permukaan internal dan eksternal dari cangkangnya menarik perhatian para ilmuwan:

Bagian permukaan dalamnya halus, diluarnya bergalur. Tubuh moluska berada di dalam tempurung dan permukaan tempurung dalamnya harus halus. Tepi luar tempurungnya menambah kekerasan kerangka, dengan demikian, menambahkan kekuatan pada tempurungnya. Bentuk tempurungnya menakjubkan oleh kesempurnaan dan profitabilitas masih berlangsung pada penciptaannya. Gagasan spiral di tempurungnya mengungkapkan bentuk geometris sempurna, dalam keindahan yang menakjubkan yang “mempertajam” desain.

Cangkang-cangkang kebanyakan moluska tumbuh mengikuti bentuk spiral logaritmik.

Rasio Emas
Struktur spiral logaritmik pada cangkang hewan moluska

Tidak ada keraguan, tentu saja, bahwa hewan-hewan ini tidak memahami perhitungan matematis paling sederhana, apalagi bentuk spiral logaritmik.

Tidak ada keraguan sekalipun bahwa hewan-hewan ini tidak memahami perhitungan matematis paling sederhana, apalagi bentuk spiral logaritmik.

Jadi bagaimana makhluk-makhluk tersebut dapat mengetahui bahwa ini adalah cara terbaik bagi mereka untuk tumbuh?

Bagaimana binatang-binatang ini melakukannya, yang menurut sejumlah ilmuwan digambarkan sebagai “primitif,” tahu bahwa ini adalah bentuk ideal bagi mereka?

Mustahil pertumbuhan semacam ini terjadi tanpa adanya suatu pengetahuan atau kecerdasan.

Kesadaran itu tidak ada di moluska, meskipun apa yang ilmuwan klaim ada di alam itu sendiri.

Hal ini benar-benar tidaklah masuk akal untuk berusaha menjelaskan hal tersebut secara kemungkinan.

Struktur ini hanya dapat dihasilkan dari kecerdasan dan pengetahuan yang tinggi.

Allah Yang Mahakuasa telah menciptakan makhluk hidup ini menjadi sempurna.

Dalam satu ayat, Al-Qur’an mengungkapkan bagaimana Allah berkuasa atas segala sesuatu dengan pengetahuan Yang Maha Tinggi ilmu-Nya, dan bagaimana manusia harus mencerminkan pada karya seni tak tertandingi Tuhan kita:

Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambilpelajaran (daripadanya) ?
(Surat al-An’am, 80)

Pertumbuhan semacam ini digambarkan sebagai “gnomic” oleh ahli biologi Sir D’Arcy Thompson, seorang ahli pada
subjek ini, yang menyatakan bahwa tidak mungkin untuk membayangkan suatu sistem sederhana, selama pertumbuhan sebuah kerang laut didasarkan pada pelebaran dan perpanjagan sesuai dengan proporsi yang identik dan tidak berubah.

Salah satu contoh terbaik yang dapat dilihat dari jenis ini adalah pertumbuhan pada nautilus, yang hanya beberapa sentimeter dengan diameternya.

Crosbie Morrison menjelaskan proses pertumbuhan ini, yang sangat sulit untuk dirancang bahkan dengan kecerdasan manusia sekali pun, menyatakan bahwa di sepanjang cangkang nautilus pada bagian dalam spiral yang memanjang, terdiri dari sejumlah kamar dengan dinding dilapisi induk mutiara. Sebagai hewan yang tumbuh, ia membangun kamar lain di mulut cangkang spiral yang lebih besar dari yang sebelumnya, dan bergerak maju ke daerah yang lebih lebar dengan menutup pintu di belakangnya dengan lapisan induk mutiara.

Nama ilmiah dari beberapa makhluk laut lainnya dengan bentuk spiral logaritmik, dimana berisi rasio pertumbuhan yang berbeda dalam cangkang mereka adalah: Haliotis Parvus, Dolium Perdix, Murex, Scalari Pretiosa.

Rasio Emas pada Organ Pendengaran dan Keseimbangan

Koklea pada telinga dalam manusia berfungsi untuk mengirimkan getaran suara.

Struktur bertulang ini, yang berisi cairan, memiliki bentuk spiral logaritmik dengan sudut tetap sebesar 73 ° 43′ yang merupakan rasio emas.

Rasio Emas
Anatomi alat pendengaran manusia. koklea memilki bentuk spiral logaritmik

Tanduk dan Gigi Tumbuh dalam Bentuk Spiral

Contoh kurva yang didasarkan bentuk spiral logaritmik dapat dilihat pada gading gajah, mammoth yang telah punah, cakar singa dan paruh burung beo.

Laba-laba selalu merajut jaring dalam spiral logaritmik.

Di antara mikro-organisme yang dikenal sebagai plankton, tubuh globigerinae, planorbis, vortex, terebra, turitellae dan trochida, semuanya disusun dalam bentuk spiral.

Amon, yang sekarang telah punah dan hanya ditemukan dalam bentuk fosil, juga memiliki cangkang yang tumbuh logaritmis. Tidaklah pula bentuk spiral dalam kerajaan hewan terbatas pada cangkang moluska itu
sendiri.

Tanduk binatang seperti antelop, kambing gunung dan ram juga tumbuh dalam bentuk Spiral yang didasarkan pada proporsi emas ini.

Rasio Emas
Contoh tanduk hewan yang memiliki bentuk spiral

Rasio Emas pada DNA

Rasio Emas
Struktur double helix pada DNA memiliki nilai Fibonacci

Molekul DNA di mana semua ciri-ciri fisik makhluk hidup disimpan, juga telah dibuat dalam bentuk yang didasarkan pada rasio emas.

DNA terdiri dari dua jalinan helix tegak lurus.

Panjang kurva di masing-masing helix ini adalah 34 angstroms dan lebarnya 21 angstroms. (1 angstrom adalah seratus per seratus juta sentimeter.)

21 dan 34 adalah dua angka Fibonacci yang berurutan.

Semua informasi ini hanya beberapa bukti penting bahwa alam semesta diciptakan oleh Yang Maha Cerdas, dengan kata lain, bahwa Allah menciptakan alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya dari ketiadaan.

Di dalam Alquran, Allah menyuruh orang beriman untuk memikirkan bukti ini.

Siapa pun yang memperhatikan contoh di sekitarnya dengan hati nurani, akan melihat kebenaran yang nyata. Kesempurnaan karya seni Tuhan kita telah dinyatakan dalam istilah-istilah ini dalam Al Qur’an:

…..Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.
(Surat al-Mulk, 3-4)

DAUN DAN RASIO EMAS

Rasio Emas

Rasio Emas
Rasio Emas pada daun Yellow Poplar

Bila Anda melihat-lihat disekitar, Anda akan melihat banyak tanaman dan pohon yang diselimuti daun.

Dari kejauhan Anda akan membayangkan bahwa cabang-cabang dan daun disusun secara acak tidak beraturan.

Bagaimanapun kenyataannya, titik di mana setiap cabang yang akan nampak, urutan daun pada cabangnya dan bahkan bentuk simetris pada bunga, semuanya telah diatur dengan hukum yang tetap dan ukuran yang sangat
ajaib.

Tanaman yang telah mematuhi hukum-hukum yang tepat itu, bearada sejak saat pertama kali diciptakan. Dengan kata lain, tidaklah satu pun daun atau bunga muncul secara kebetulan.

Berapa banyak cabang yang dimiliki sebuah pohon, di mana letak cabang akan muncul, berapa banyaknya cabang daun yang dimiliki dan susunan daun-daun tersebut, semuanya pun telah ditentukan sebelumnya.

Selain itu, setiap tanaman memiliki percabangan dan aturan urutan daun yang sangat unik.

Para ilmuwan dapat mengklasifikasikan tanaman berdasarkan urutannya tersendiri.

Yang luar biasa adalah cara bahwa dua pohon poplar yang satu di Cina dan satu di Inggris misalnya, sadar akan aturan proporsi yang serupa dan menerapkan rasio yang sama.

Tentu tidaklah bisa, memungkinkan semua tanaman ini membuat perhitungan matematis yang unik secara tersendiri.

Pencipta keindahan dan bentuk sempurna ini adalah Allah Yang Maha Mengetahui. Seperti disebutkan dalam Al Qur’an:

Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
(Surat al-Furqan, 2)

Rasio Emas
Tingkatan daun, jumlah dan putarannya berdasarkan pada deret Fibonacci

Mari kita melakukan hitungan singkat dari daun tanaman ini dalam pot.

Mari kita lanjutkan menghitung sampai kita menemukan daun lain pada tingkat yang sama.

Pada titik ini marilah kita juga ingat jumlah putaran yang kita hitung di sekitar batang.

Pada titik ini marilah kita juga ingat jumlah belokan-belokan yang kita hitung di sekitar batang.

Dua angka yang kita peroleh, jumlah daun dan putarannya, akan menjadi dua angka pertama yang kita lihat dalam urutan Fibonacci.

Apabila kita mulai menghitung dari arah yang berlawanan, maka kita akan memperoleh jumlah daun yang sama, tetapi pada nomor putaran yang berbeda.

Jumlah putaran di setiap arah dan jumlah daun yang ditemui selama ini, mengungkapkan tiga angka berturut-turut Fibonacci.

Kemungkinan berbentuk melingkar atau spiral, tergantung pada jenis tanaman.

Salah satu hasil paling penting dari bentuk yang istimewa ini adalah bahwa daun diatur agar tidak memiliki bayangan yang lebih satu sama lain.

Menurut proporsi ini, dikenal sebagai “perbedaan daun” dalam ilmu tumbuh-tumbuhan, urutan pada daun yang diatur di sekitar batang tersebut telah ditetapkan dengan nomor tertentu.

Pengaturan ini didasarkan pada perhitungan yang sangat kompleks.

Jika N adalah jumlah putaran yang kita perlukan, maka pehitungan dimulai pada satu daun sampai kita menemukan daun lain pada tingkat yang sama, dan jika P adalah jumlah daun yang ditemui selama siklus ini, maka pecahan P / N adalah “perbedaan daun “yang ada pada tanaman tersebut.

Perbedaan Daun = Jumlah daun dalam siklus daun / jumlah putaran

Pembagian bilangan istimewa untuk beberapa tanaman adalah sebagai berikut:

  • 1 / 2 pada tanaman padang rumput (rumput)
  • 1 / 3 pada tanaman rawa
  • 2 / 5 pada pohon berbuah (misalnya, pohon apel)
  • 3 / 8 pada spesies pisang,
  • 5 / 13 pada tanaman yang berbentuk bulat.

Cara setiap pohon dari spesies yang sama menyadari akan rasio ini  dan mematuhi proporsi yang telah ditentukan adalah merupakan sebuah keajaiban besar.

Bagaimana pohon pisang ini misalnya, tahu tentang pembagian bilangan dan bagaimana bisa ia melakukannya, tanpa peduli dimana pun kemungkinan itu ada atau tidak di dunia, yang pasti apakah tanaman ini bisa tunduk pada aturan ini?

Menurut perhitungan ini, ketika Anda memulianya dari daun manapun dan membuat 8 putaran di setiap batang pohon pisang, anda akan menemukan daun lain pada tingkat yang sama dan pada waktu yang sama menjumpai 3
daun dalam siklus ini.

Di mana pun Anda pergi di dunia, dari Afrika Selatan ke Amerika Latin, pembagian bilangan ini tidak akan pernah berubah.

Keberadaan perbandingan urutan seperti halnya daun adalah bukti penting bahwa makhluk hidup tidaklah dapat ada secara kebetulan, tetapi bahwa mereka diciptakan dengan struktur yang sangat kompleks.

Ini berarti Allah Yang Mahakuasa dan Maha Mengetahui telah mengkodekan proporsi dalam struktur genetik makhluk hidup dan menciptakan mereka dengan informasi tersebut.

Keajaiban numerik yang kita temukan pada tanaman lebih jauh daripada itu.

Meskipun cabang pohon-pohon yang kita lihat di sekitar kita mungkin tampak diatur sembarang saat pandangan pertama, mereka juga sebenarnya diatur menurut rencana yang sangat kompleks dan perhitungan matematis.

Ahli botani telah mengidentifikasi angka rasio emas yang melekat dalam sebuah percabangan tanaman yang sedang tumbuh.

Kita dapat meninjau pada contoh tanaman sneezewort. Mari sekarang kita lihat hubungan antara percabangan dan proporsi emas pada tanaman ini.

Tanaman yang sedang tumbuh, akan menumbuhkan cabang baru dari setiap tunas dan cabang baru di salah satu sisinya.

Jika jumlah cabang pada bidang horizontal dihitung, maka angka Fibonacci dapat dilihat.

Rangkaian Fibonacci merupakan kunci penting untuk memahami perhitungan dengan baik dan juga susunan pada tumbuhan.

Hal ini menunjukkan urutan dan estetika pada daun dan bunga diatur menurut rangkaian Fibonacci.

Fakta bahwa tanaman dibentuk sesuai dengan rumus-rumus matematika tertentu, adalah salah satu bukti paling jelas bahwa mereka telah diciptakan secara khusus.

Takaran yang sensitif dan keseimbangan dalam atom tanaman dan DNA, juga ada pada wujud luar tanaman.

Bukti lain dari penciptaan yang melibatkan rasio emas mencakup beberapa bunga, biji dan buah-buahan.

Bunga matahari adalah salah satu contoh terbaik mengenai hal ini.

Rasio Emas
Bentuk spiral pada bunga matahari yang memiliki nilai rasio emas (1,618)

Jika Anda mengambil dan memeriksa bunga matahari, Anda akan melihat bahwa bijinya diatur dalam bentuk spiral.

Dan jika Anda mulai menghitung semua biji dalam spiral secara bolak balik dari kanan dan kiri, Anda akan menemukan dua nomor berturut-turut dari rangkaian Fibonacci.

Rasio Emas
Bunga matahari memiliki jumlah biji yang sesuai dengan deret fibonacci. Dari kiri ke kanan berjumlah 21 dan dari kanan ke kiri berjumlah 34

Hal ini tentunya tidak terbatas pada bunga matahari saja.

Daun tanaman padat berbiji, seperti kubis, juga membentuk spiral berturut – turut dari kanan ataupun kiri di sekitar titik pusat, seperti halnya pada bunga matahari.

Aster dan sisik kerucut pinus juga diatur dalam kanan dan kiri spiral.

Jika Anda menghitung ini satu per satu, Anda akan mendapatkan nomor berdasarkan rangkaian Fibonacci, dengan kata lain, pada rasio emas.

Angka-angka dalam spiral pada tumbuhan adalah:

  • 5/8 dan 8/13 di kerucut pinus,
  • 8 / 13 di nanas,
  • 21/34 di tengah kuntum bunga aster,
  • Dan 21/34, 34/55 dan 55/89 di bunga matahari.

Bukti ciptaan sempurna Allah dapat ditemukan dalam semua pengukuran dan keteraturan yang tajam.

Penciptaan sempurna tanaman telah dinyatakan dalam sebuah ayat dalam Al Qur’an, dan kita diberitahu bahwa ini juga merupakan bukti penting bagi orang yang beriman:

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
(Surat al-An’am, 99)

RASIO EMAS DI DALAM  DUNIA MIKR

Bentuk geometris yang tidak terbatas pada segitiga, bujur sangkar, segi lima atau segi enam.

Bentuk-bentuk ini juga dapat bertemu dalam berbagai cara dan menghasilkan geometri tiga dimensi baru.

Kubus dan piramida adalah contoh pertama yang dapat dikutip. Selain itu, Namun, ada juga bentuk-bentuk tiga dimensi seperti tetrahedron, octahedron, dodecahedron, icosahedron dan hexahedron, bahkan yang tidak mungkin pernah kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari dan yang namanya bahkan mungkin tidak pernah kita mendengarnya.

Segi dodecahedron terdiri ini dari 12 permukaan segi lima, dan icosahedron terdiri dari 20 segitiga.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa bentuk-bentuk semua ini bisa berubah secara matematis satu sama lain, dan perubahan ini terjadi dengan rasio yang terkait dengan rasio emas.

Bentuk tiga dimensi yang mengandung rasio emas sangat tersebar luas dalam mikroorganisme.

Banyak virus memiliki bentuk icosahedron. Yang paling terkenal adalah virus Adeno.

Selubung protein dari virus Adeno terdiri dari 252 subunit protein, semua berangkat secara teratur.

12 subunit di sudut icosahedron adalah dalam bentuk prisma segi lima. Struktur seperti batang, menonjol dari sudut ini.

Orang pertama yang menemukan bahwa virus mengikuti bentuk yang memiliki rasio emas adalah Aaron Klug dan Donald Caspar, dari Birkbeck College di London, pada tahun 1950-an.

Virus pertama yang mereka temukan ini adalah virus polio. Virus Rhino 14 memiliki bentuk yang sama seperti virus polio.

Mengapa virus memiliki bentuk yang didasarkan pada rasio emas, bentuk yang sulit untuk kita membayangkan?

Aaron Klug, yang menemukan bentuk-bentuk ini, menjelaskan:

Rekan saya Donald Caspar dan saya menunjukkan bahwa desain dari virus ini dapat dijelaskan dalam hal generalisasi dari simetri ikosahedral, yang memungkinkan unit identik berhubungan satu sama lain dengan cara seakan-akan setara dengan ukuran kecil dari fleksibilitas internal. Kami menyebut satu per satu semua desain yang mungkin, yang memiliki kemiripan dengan kubah-kubah geodesik yang dirancang oleh arsitek R. Buckminster Fuller. Namun, kubah-kubah Fuller harus dirakit mengikuti kode yang cukup rumit, sedangkan desain dari rangka virus memungkinkan untuk membangun dirinya sendiri.

Deskripsi Klug sekali lagi mengungkapkan kebenaran yang nyata.

Ada perencanaan yang peka dan struktur yang sempurna bahkan dalam virus, yang dianggap oleh para ilmuwan sebagai “salah satu makhluk hidup paling sederhana dan terkecil.”

Struktur ini jauh lebih berhasil dan unggul daripada Buckminster Fuller, salah satu arsitek dunia yang paling terkemuka.

Dodecahedron dan icosahedron juga muncul dalam kerangka silika dari radiolaria, organisme laut bersel satu.

Struktur ini didasarkan pada dua bentuk geometris, seperti dodecahedron biasa dengan struktur kaki menonjol dari setiap sudut dan berbagai bentuk di permukaannya, membentuk tubuh indah radiolaria yang bervariasi.

Rasio Emas di Serpihan Salju

Rasio Emas
Bentuk bentuk rasio emas pada kristal salju

Rasio emas juga terlhat pada struktur kristal.

Sebagian besar dalam struktur ini terlalu kecil sekali untuk dilihat dengan mata telanjang.

Namun Anda dapat melihat rasio emas di kepingan salju. Variasi berbagai panjang dan pendek dan tonjolan yang terdiri dari kepingan salju, semua menghasilkan rasio emas.

Rasio Emas dalam Fisika

Anda bisa menjumpai urutan Fibonacci dan rasio emas di bidang-bidang yang termasuk dalam lingkup fisika.

Ketika cahaya mempengaruhi lebih dari dua lapisan kaca yang bersebelahan, salah satu bagian dari cahaya melewati satu bagian yang diserap, dan sisanya dipantulkan. Sehingga yang terjadi adalah “pantulan berkali-kali.” Jumlah jalur yang diambil oleh sinar di dalam gelas, sebelum muncul kembali, tergantung pada jumlah pantulan yang dikenakan. Sebagai kesimpulan, ketika kita menentukan jumlah sinar yang kembali muncul, kita akan menemukan hal ini sesuai dengan angka Fibonacci.

Rasio Emas adalah Ciptaan Tuhan

Fakta bahwa banyak sekali kehidupan atau struktur-struktur mati di alam yang tidak saling berhubungan, namun dibentuk sesuai dengan rumus matematika tertentu, adalah salah satu bukti paling jelas bahwa semua ini telah diciptakan secara khusus.

Rasio emas adalah aturan estetika yang dikenal dan diterapkan oleh seniman.

Karya seni yang didasarkan pada rasio merupakan kesempurnaan estetika.

Tumbuhan, galaksi, mikroorganisme, kristal dan makhluk hidup diciptakan sesuai dengan aturan ini yang ditiru oleh seniman merupakan contoh karya seni unggul Allah.

Allah mengungkapkan dalam Al Qur’an bahwa Dia telah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran.

Beberapa ayat ini berbunyi:

… Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
(Surat at-Talaq, 3)

… Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.
(Surat ar-Ra’d, 8)

 

Semoga bermanfaat 🙂

Sumber :

http://harunyahya.com

Tags: , , , , ,

Artikel Terkait

Membuat CV Terlihat Eye-Catching Dengan Google Docs
Misteri Terbesar Astronom, Apa itu Materi Gelap dan Energi Gelap?

Komentar

3 Comments. Leave new

  • Ada beberapa orang yang menganggap kecantikan manusia berdasarkan Golden Ratio adalah Pseudosains. Kalau menurut saya sih tidak! Tapi bagaimana pendapat anda? Golden Ratio termasuk Pseudosains atau bukan? Terima kasih atas masukannya!

    Reply
  • Makin banyak temuan terkait dengan Golden Ratio makin menguatkan Keagungan Allah subhanahu wa ta'ala.
    Siapapun penemunya bakal menguatkan ajaran Islam dalam Al – Qur'an.
    Allah membimbing muslimin dan muslimat untuk makin meningkatkan derajat ketaqwaannya.
    Allah Dzu al – Jalali wa al – Ikram.
    Subhana Allah, wa al – hamdu li Allah, wa laa ilaaha illa Allah, wa laa quwwata illa bi Allah al – Aliyyi al – Adziim.

    Reply
  • Subhana Allah, wa al – hamdu li Allah, wa laa ilaaha illa Allah, wa laa quwwata illa bi Allah al – Aliyyi al – Adziim. –> seharusnya: Subhana Allah, wa al – hamdu li Allah, wa laa ilaaha illa Allah, wa laa haula wa laa quwwata illa bi Allah al – Aliyyi al – Adziim.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Penulis