Jika kamu ingin mendatangi planet yang indah, Saturnus pasti muncul di benak pikiran kamu. Dimana memiliki keindahan yang lebih baik dari apa pun yang ada di Tata Surya, sesuatu yang bahkan Galileo sadari.
Hampir 400 tahun yang lalu dengan menggunakan teleskop kecil, Galileo mencatat Saturnus telah mengubah lobus di kedua sisi. Jauh berapa puluh tahun sebelum astronom mulai mengenal cincin sistem Saturnus yang kita kenal sekarang.
![]() |
Beberapa dari kita mungkin melihat Saturnus seperti Cincin Besar di Tata Surya. Dalam kasus ini, para astronom menggunakan Teleskop Ruang Angkasa Spitzer milik NASA untuk memburu cincin ini.
Dalam jarak yang cukup jauh dari Saturnus, Teleskop Spitzer mendeteksi cahaya inframerah disana.
Pada gambar ini hanya mencakup wilayah kecil cincin saturnus, yang mengungkap bagian yang jauh lebih besar: cincin terbesar yang tidak pernah terlihat sebelumnya di sekitar Saturnus atau planet lain.
Bagaimana bisa sebuah cincin besar seperti itu tetap menjadi misteri yang begitu lama? Sementara itu, cincin ini bersifat ilusi. Terdiri dari pancaran partikel yang gelap dan memantulkan sangat sedikit cahaya tampak.
Anda bisa membandingkannya dengan cerita Tolkien dari the Lord of the Rings. Naskah Elvish dalam film itu mengidentifikasi sebuah Ring of Sauron yang hanya terlihat ketika dipanaskan dalam api. Begitu juga dengan cincin terbesar Saturnus, yang hanya bisa dilihat dari cahaya inframerah.
Untuk memahami asal-usul cincin ini, kita harus melihat bagian luar dari cincin dalam Saturnus dan sekelompok bulan Saturnus. Yang terbesar dari bagian bulanini dikenal sebagai Phoebe. Cincin baru muncul pada barisan orbit Phoebe, yang secara signifikan mengimbangi cincin Saturnus.
Phoebe memiliki lebar 220 kilometer, sekitar 1/15 ukuran Bulan kita sendiri. Permukaannya terdiri dari banyak kawah dan coraknya agak gelap. Para astronom berteori bahwa benturan ini tidak hanya membentuk kawah, tapi juga menghempaskan debu sehingga membentuk lingkaran cincin di Saturnus.
Partikel-partikel debu gelap ini memantulkan sangat sedikit dari cahaya matahari yang terlihat, tetapi masih menyerap sedikit panas. Hal inilah yang membuat terlihat oleh sensor inframerah teleskop Spitzer, yang ditangkap di tepian cincin saturnus.
Jadi apa yang mendorong Dr. Anne Verbiscer dan timnya untuk mencari cincin yang tak terlihat di tempat pertama tadi? Jawabannya bisa ditemukan di tempat lain di sistem Saturnus.
Cincin Sauron identik dengan kekuatan jahat dan merusak semua orang yang menyentuhnya. Sementara tidak demikian dengan cincin Saturnus, Kamu bisa mengatakan bahwa kegelapan telah muncul untuk merusak bulan misterius Saturnus yang disebut Iapetus.
![]() |
Lebih dari 200 tahun yang lalu, astronom Giovanni Cassini menyimpulkan melalui observasinya bahwa Iapetus memiliki sisi gelap yang aneh. Saat ini, Misi NASA Cassini telah menunjukkan kepada kita secara detail yang luar biasa bagaimana hampir setengah dari bulan yang putih dingin ini ditutupi oleh corak gelap yang tidak biasa.
Sisi yang sama dari Iapetus selalu menghadap ke Saturnus, dan yang sisi gelapnya menghadap ke arah orbitnya. Hal ini menyebabkan astronom berteori harus menyapu beberapa materi gelap tak terlihat di orbit Saturnus.
Berdasarkan material inilah Dr. Verbiscer dan timnya mencari tau ketika mereka menemukan cincin ini.
Sungguh menakjubkan betapa besarnya cincin ini. Memiliki lebar mulai dari 6 juta kilometer dari Saturnus, meluas keluar sejauh 12 juta kilometer lebih.
Jika kamu bisa mengamati dari Bumi dengan inframerah maka akan terlihat begitu besar, selebar dua bulan penuh! Mengutip Tolkien, ini benar-benar satu cincin yang mengkerdilkan semuanya. Dan kegelapan ini terpecahkan selama 200 tahun misteri bulan Iapetus.
Untuk lebih jelasnya, saya telah menyertakan pembahasannya berupa video disini..
Sumber :