“Komunisme adalah rekacipta Yahudi belaka.”
Sir Winston Churchill, London Illustrated Herald (8 Februari 1920)
Grombolan paling brutal, kejam, dan mengerikan sepanjang masa adalah Rezim komunis di Soviet Rusia, Uni Soviet. Menurut sejarawan kondang Aleksandr Solzhenitsyn, enam puluh enam juta orang tewas dalam kamp konsentrasi Gulag Soviet dan dalam pembantaian petani dan pedagang kecil.1 Sebaliknya, Adolf Hitler dan Nazi-nya yang terkenal adalah penjudi yang berhati-hati. Pemusnahan besar-besaran yang sebenarnya berlangsung di Uni Soviet, dan banyak kematian dan siksaan terjadi sebelum Nazi membangun satu kamp pun. Hitler dan Himmler pasti iri sekali.
Hal yang paling mengejutkan setidaknya bagi masyarakat umum yang kurang informasi adalah saat ini hanya segelintir orang yang mengetahui pemusnahan massal Soviet. Berkat kendali Yahudi atas media Barat, semua tekanan ditimpakan pada kejahatan Nazi. Kengerian Teror Merah diabaikan. Mungkin lebih luar biasanya lagi, di banyak media dan lingkungan akademisi, para monster yang melakukan kekejaman di Soviet Rusia yang dipimpin oleh Lenin, Trotsky, Stalin, Kaganovich, Beria dan lain-lain sering dipuja dan dinilai dari sudut pandang yang baik. Hal ini terutama berlaku pada Lenin dan pada tingkatan lebih rendah, digembar-gemborkan sebagai “bapak” teoritis ideologi Komunis, Karl Marx dari Jerman.
Pemimpin Komunis dengan Silsilah Yahudi
Alasan mengapa media Barat yang dimiliki dan dioperasikan oleh organisasi berpengaruh Yahudi gagal mengekspos pembantaian Komunis mudah ditebak. Penghasut dan pemimpin Komunisme hampir semua berasal dari ras dan silsilah Yahudi. Museum Lenin di Rusia saat ini mengakui bahwa Vladimir Lenin adalah kripto-Yahudi (Yahudi yang menyembunyikan rasnya dari pengetahuan umum). Trotsky, wakilnya dalam kejahatan dan pembunuhan massal adalah seorang Yahudi yang tinggal di Bronx, New York dengan nama asli Im Bronstein. Stalin, urutan ketiga dalam troika Soviet adalah peranakan Yahudi dan bahasa Yahudi menjadi satu-satunya bahasa yang digunakan di rumah masa kecilnya di Georgia. Nama keluarga Stalin yang sebenarnya adalah Dzhugashvilli (Yahudi).2
Karl Marx adalah seorang Yahudi Jerman yang kakeknya bekerja sebagai rabbi dan seluruh Revolusi Bolshevik Komunis dibiayai oleh klan Rothschild Yahudi dan Warburg Yahudi di Jerman, berkongsi dengan Warburg Yahudi dan Schiff Yahudi di Amerika Serikat.
Komunisme adalah Yahudi dari segala sisi. Pandangan Marx dan naskah-naskah klasiknya, The Capitalists dan The Communist Manifesto, adalah ekspresi ideologis Kabala Yahudi, yang juga merupakan landasan bagi teori Marx tentang materialisme dialektis dan evolusi kelas ekonomi, manifestasi khusus dialektika Hegelian dan Iluminisme Weishaupt. Tulisan Albert Pike dalam Morals and Dogma juga langsung dari akuarium Kabala Yahudi. Kelihatannya piranha (ikan pembunuh umat manusia), semua berenang di kolam tercemar yang sama: Kabalisme Yahudi dan sihir rabbinis dan despotisme.
Dari Lenin hingga Putin, kita memiliki serentetan garis lurus Kabalisme Yahudi di bawah kedok Komunisme dan sekarang, “Kapitalisme Demokrasi” di bawah Gorbachev, Yeltsin, dan Putin.3
Peneliti Fritz Springmeier menulis dalam ekspose-nya yang sarat fakta dan provokatif, Bloodlines of the Illuminati, mengungkapkan betapa inses-nya penguasa Yahudi Rusia, termasuk pasangan mereka. Pertama, ia mencatat bahwa Stalin menikahi putri orang nomor dua-nya, seorang Yahudi bernama Kaganovich. Istri Boris Yeltsin adalah putri Joseph Stalin dari pernikahan Stalin dengan Rosa Kaganovich. Ayah Rosa adalah llluminati …. Boris Yeltsin dan Rosa diam-diam berdarah Yahudi.Lenin menikah dengan seorang istri keturunan Yahudi, Krupsakaya. Molotov pun menikahi seorang Yahudi. Dan Stalin menikah dengan wanita Yahudi bermarga Kaganovich. Saudara laki-laki Kaganovich yang berkuasa, Lazar, menduduki jabatan sebagai kepala eksekutif dan dewan politik Partai Komunis dan anak Lazar, Mikhail Kaganovich, menikahi putri Stalin, Svetlana. Nama asli Yahudi dari Boris Yeltsin adalah Baruch Ellia. la, pada gilirannya, merupakan teman baik David Rockefeller.4
Komunisme Rekacipta Yahudi.
Saking dominan pengaruh Yahudi dalam rezim komunis dan Teror Merah berdarahnya, Sir Winston Churchill, di surat kabar London Illustrated Herald sampai menyatakan bahwa, “Komunisme adalah rekacipta Yahudi belaka.”5
Dan, ia menambahkan, itu bukan hal baru, karena menurut sejarah Yahudi merupakan orang-orang yang mengobarkan revolusi dan teror berdarah. Churchill mengatakan plot revolusioner global Yahudi dapat ditelusuri mundur hingga ke masa Adam Weishaupt dan Ordo Bavarian Illuminatinya (tahun 1776).
Churchill melanjutkan dengan menekankan bahwa “konspirasi sedunia untuk meruntuhkan peradaban, dan merekonstruksi masyarakat ini … tumbuh tanpa henti.” Sekarang, ia memperingatkan, kawanan penjahat dan pembunuh ini “telah menjadi penguasa kekaisaran Rusia yang sangat besar yang diterima semua kalangan.”6
May Day, lluminisme dan Komunisme
Apakah kebetulan belaka bahwa hari paling sakral bagi paganisme dan sihir Beltane, juga diperingati pada tanggal 1 Mei? Pada hari itu, di Eropa yang pagan, anak-anak dan orang dewasa merayakan lambang lingga yang dikenal sebagai May Pole, termasuk adegan penyihir melolong ke arah bulan.7
Serigala dan Freemason
Dalam ekspose Komunisme-nya, Under the Sign of the Scorpio, penulis dan Peneliti Swedia Juri Lina, menulis bagaimana dalam bulan-bulan terakhir, Vladimir Lenin yang sinting, tubuh dan otaknya disiksa oleh sipilis (penyakit yang ditularkan secara seksual), menuntut setiap malam untuk dibawa keluar ke balkon dengan kursi rodanya. Di sana, selama berjam-jam, Lenin yang marah akan melolong dan meraung ke arah bulan seperti serigala yang terluka.8
Lenin, Stalin, Marx dan semua pemimpin Komunis lainnya adalah Freemason. Gorbachev juga dan Yeltsin adalah Mason, anggota Grand Orient Lodge of France dan Soviet Consistory. Albert Mackey, Mason level 33°, mantan Sovereign Grand Commander, dalam Encyclopedia of Freemasonry-nya yang otoritatif menyatakan bahwa Alexander Kerensky (suksesor langsung Lenin) dan anggota komplotan lain dalam revolusi 1917 melawan Tsar adalah Mason: “Konon, revolusi pertama Maret 1917 dioperasikan dari Lodge (Masonik) dan semua anggota pemerintahan Kerensky milik mereka.”9
Semua organisasi Masonik di seluruh dunia diam-diam dijalankan oleh para penguasa Yahudi yang beroperasi di balik layar.10
Saya juga memiliki dokumentasi yang membuktikan bahwa Marx, Lenin, dan kebanyakan pemimpin Komunis lainnya adalah homoseksual yang menyimpang. Sebagian besar, seperti Beria, adalah pedofil juga, dan mereka semua gemar menganiaya dan menistakan wanita. Istri-istri para homoseksual menyimpang ini menjalani kehidupan yang nestapa. Salah seorang istri Stalin bunuh diri.11
Lambang dan Simbol Komunisme
Tinju Terkepal
Di semua negara dimana politikus dan pemberontak Komunis beroperasi, pria dan wanita yang jahat ini selalu mengidentifikasi diri mereka dengan membuat gerakan tinju terkepal. Beberapa pakar Alkitab mengatakan bahwa, “Tinju terkepal mewakili sikap (membangkang) orang-orang Babel terhadap Tuhan.”12
Tinju yang mengatup, atau mengepal adalah, dalam filosofi Iluminis, simbol kerahasiaan, penyamaran, dan hermetisisme. Ini menyamarkan dan menyembunyikan rahasia-rahasia mereka dari massa ‘sekuler’ dan ‘vulgar’ (non-Iluminis). Menariknya, maknanya sama dengan kaidah Buddhisme.13
Dr Peter Ruckman, dalam studi yang menarik tentang hal-hal okultisme hitam dan jahat, memberi judul yang mengejek Black is Beautiful, berkomentar tentang kepalan tinju yang teracung: Anda akan menemukan ‘salam’ ini diberikan oleh seluruh anggota Partai Komunis di New York pada tahun 1920, dan Brigade Abraham Lincoln (pro-Stalin), selama perang saudara di Spanyol pada tahun 1930-an.
Berkat ‘kebetulan’ yang aneh, salam ini diadopsi oleh Black Panthers di Amerika selama tahun 1960-an … para pengikut Martin Luther King menyebutnya salam “KEKUATAN HITAM.”14
Pemimpin Afro-Amerika Liberal terus memanfaatkan salam tersebut sampai hari ini. Jesse Jackson melakukannya nyaris seperti respons otomatis.
Salam tinju terkepal, atau lambang tangan, sangat terkenal dalam Freemasonri. Simbol Pertama, atau Due-guard dalam ritual Select Master adalah mengangkat kedua lengan dalam posisi W (siku) dengan tinju kedua tangan terkepal. Ceramah untuk derajat ini dalam Richardson’s Monitor of Freemasonry mengatakan:
Simbol Select Master diberikan sebagai berikut: Yang pertama mirip dengan simbol Master Mason. Kedua tinju terkepal, sebagai kiasan terhadap salah satu hukuman kewajiban, yaitu kedua tangan dipotong pada puntungnya.15
Alangkah menarik. Ironisnya, menurut Mason, simbol tinju terkepal berkaitan dengan tangan dipotong pada puntungnya. Para anggota Komunis di luar sana: Mungkin Anda perlu menyimak apa yang diajarkan oleh kroni-kroni Anda di Freemasonri.
Dalam inisiasi untuk Derajat Secret Monitor of the Lodge, simbol tinju terkepal diberikan dalam cara yang sangat mirip dengan salam Komunis, dengan satu tangan dan lengan.
Palu dan Arit
Meski begitu, palu memiliki arti lain yang relevan, tersembunyi oleh Illuminis setanik yang mensponsori dan terus mensponsori Komunisme. The Herder Dictionary of Symbols mengatakan palu melambangkan kekuasaan dan kekuatan yang mencatat, “Dalam beberapa kebudayaan, kekuatan pelindung magis melawan kejahatan dianggap berasal palu yang ditempa lewat ritual.”
Setiap Masonic Lodge memiliki martil, atau palu, yang digunakan oleh Worshipful Master atau penguasa lain yang berwenang. Dalam karyanya yang terkenal, The Secret Doctrine, pendiri Teosofi Helena Blavatsky mengungkapkan bahwa dewa penguasa (Lucifer) membuat palu suci dan menjadi “palu Grand Master of Masonik Lodged”.16
Sarah Terry, anggota kelompok beraliansi Masonik Bintang Timur, menelusuri martil atau palu ke belakang hingga palu dewa matahari Nordik, Thor dan mengatakan itu adalah simbol kekuasaan.17
Bintang Merah
Bintang Merah bisa jadi simbol Komunisme paling terkenal. Kalian bisa meneliti lebih jauh makna okultis bintang berujung lima pada buku Codex Magica karangan Texe Marrs, sehingga saya hanya menyimpulkan di sini bahwa bintang adalah simbol dewa palsu dan khususnya sesembahan Iluminisme, Lucifer, dewa matahari yang menyamar dan dipuja oleh Illuminati yang tertipu menganggapnya sebagai ‘Malaikat Cahaya dan “Bintang Bersinar.”
Tidak disangka, saking populernya Bintang Merah di Rusia, pada akhir tahun 2000, di bawah tekanan petinggi militer dan segmen opini publik, Vladimir Putin, Presiden Rusia, mengembalikan panji merah Soviet sebagai bendera militer dan setuju untuk meresmikan lagi bintang merah era-Soviet sebagai lambang resmi militer Rusia.
Bintang sakral bagi semua prajurit, kata Menteri Pertahanan Sergei Ivanov yang berbicara pada pertemuan jenderal-jenderal top Putin yang dihadiri oleh Putin.18
Anehnya atau cukup bisa dimengerti bagi mereka yang tahu, bintang merah sering terlihat di kendaraan dan seragam militer Amerika Serikat. Ini menjadi populer selama Perang Dunia II, di bawah arahan kepemimpinan “petinggi merah” Pentagon yang diberlakukan oleh Presiden Zionis yang fanatik Franklin D. Roosevelt dan walinya yang selalu waspada, cukong Yahudi Bernard Baruch. (Tidak heran buku tahunan West Point Jenderal Eisenhower menyebut Ike sebagai Yahudi Swedia.)
Warna Merah
Warna merah memiliki sejarah yang panjang dan tidak terpuji di bidang pelacuran dan kekerasan. Di India pra-Weda, orang-orang menyembah penjelmaan Siwa sebagai ‘dewa merah’ dan ‘peraung.’ Dewa dan planet Mars dikenal oleh orang purba sebagai dewa merah.
Di Skandinavia, dewa utama, Odin, memiliki pakaian, simbol tameng, dan rune berwarna merah. Kematian pahlawan Viking diperingati di kalender sebagai 1red-letter day,’ dan kita memiliki frase ini lazim digunakan saat ini.
Burung Robin adalah dewa penyihir di hutan, dan tumbal manusia diper-sembahkan kepada Robin si dada merah, atau Robin Jantan yang terbunuh.
Maju ke masa yang lebih baru-baru ini, kami menemukan bahwa dalam buku okultismenya, A Treatise On The Seven Rays, Direktur Lucis Trust Alice Bailey mengajarkan pentingnya warna dalam okultisme. “Tiga sinar utama,” katanya, “adalah merah, biru, dan kuning.” Warna merah, Bailey menjelaskan, berkaitan dengan “Tekad atau Kekuatan.”19
Dalam The Symbolism of Color, Faber Birren menekankan keutamaan warna merah. Ia mencatat: 20
- Dalam kepercayaan Mesir kuno, dewa Shu berwarna merah, dan binatang merah melambangkan Seth.
- Bunga candu merah sakral bagi Ceres, dewi panen.
- Wajah dewa-anggur Dionysus kadang-kadang dicat merah.
Dalam penelitian saya tentang tradisi okultisme, warna merah selalu menjadi warna api dan darah, kejahatan dan kehancuran, dan tunasila. Bahkan, Iblis sering dibayangkan sebagai binatang merah.
Dan bukankah itu sesuai dengan Komunisme/binatang merah?
Semoga bermanfaat bagi pembaca :)Terima kasih kepada Texe Marrs, atas Penulisan Buku International Best Seller-nya “Codex Magica”
Sumber :
- Aleksandr Solzhenitsyn, Two Hundred Years Together (Russia); juga lihat Solzhenitsyn, The Gulag Archipelago.
- “Was Stalin A Rothschild?,” oleh Clifford Shack, www. geocities.com/cliffshack/stalinrothschild.html.
- “Truth About The Worlds Bankers,” Myron C. Fagan (cassette tape series).
- Fritz Springmeier, Bloodlines of the Illuminati (Austin, TX; Ambassador House, 2002).
- Winston Churchill, London Illustrated Herald, 8 Februari 1920.
- Ibid.
- John Sharkey, Celtic Mysteries: The Ancient Religion (London: Thames and Hudson, 1924), hal. 18.
- Juri Lina, Under The Sign of the Scorpion (Stockholm: Referent Publishing, 2002).
- Albert G. Mackey, Encyclopedia of Freemasonry and Kindred Sciences (Chicago: Masonic History Company, 1896 dan 1912).
- Don Bell, “And the Barbarians Captured the Beloved Country,* Don Bell Reports #55, 12 November 1955; juga lihat The Axis of Death, by D. C. Yermak (Yunani).
- Richard Wurmbrand, Marx and Satan (Bartlesville, OK: living Sacrifice Book Company, 1986), juga lihat Robert Payne, Marx; A Biography and Juri Lina, op.cit.
- Allen Bonck, America: The Daughter of Babylon (Chichester, England: New Wine Press, 1989).
- A Dictionary of Symbols, diedit oleh Jean Chevalier dan Alain Gheerbandt (New York: Penguin Books, 1996).
- Peter Ruckman, Black is Beautiful (Pensacola, FL: Bible Believers Press, 1995).
- Jabez Richardson, Richardson’s Monitor of Freemasonry (1860), hal. 84
- Helena P. Blavatsky, The Secret Doctrine (Covina, CA: Theosophical University Press, 1947).
- Cathy Burns, Hidden Secrets of the Eastern Star (Mt. Carmel, PA: Sharing, 1994).
- Sergei Ivanov, quoted by Vladimir Isachenkov, “Putin Brings Back Soviet Red Star,” Associated Press, 26 November 2000.
- Alice Bailey, A Treatise On the Seven Rays (New York: Lucis Publishing), hal. 127. I
- Faber Birren, The Symbolism of Color (Seacaucus, NJ: Citadel Press, 1988).
2 Comments. Leave new
astaga
betapa biased artikel ini
dan kebanyakan ngawur
macem propaganda/cocoklogi
Ngawur dmn nya mas? saya suadah berikan referensi berikut penelitinya di catatan kaki, silahkan disanggah juga dengan bukti yang ilmiah, ilmu harus ditanggapi dengan ilmu, kalau anda bilang ini propaganda dan cocoklogi silahkan disanggah dengan cara ilmiah 🙂